Kumpulan Berita Terbaru dan Terpopuler

Alkisah, pada saat berlangsungnya pembuatan piramida Giza Mesir, dan Stonehenge di Inggris,seorang pemuda Mesopotamia (sekarang Iran),
kehilangan mata kirinya. Kemudian ia memasang sebuah mata palsu dengan alat yang disebut Prosthetic device.

Temuan hebat ini telah mendukung spekulasi bahwa manusia pada masa itu telah mengenal dan mengalami kemajuan dalam bidang kedokteran.
Terbukti dengan penemuan mata buatan tadi sekaligus alat bedahnya.

Setelah sedikit diteliti, mata buatan tersebut terbuat dari semacam getah tumbuhan yang dipadatkan dengan cara khusus, dan dicampur dengan lemak hewani. Tapi, untuk mengetahui persis bahan penyusunnya, harus dilakukan penelitian lebih lanjut.

Studi Perdana pada bola mata ini juga memperlihatkan adanya pembengkakkan di kelopak mata akibat kontak jangka panjang dengan bola mata. Selain itu, jaringan sisa kelopak mata masih terlihat pada bola mata buatan.

Menurut Director of Burnt City Archaeology Excavation team, Mansur Sajadi, bahkan kapiler mata yang paling halus yang terdapat pada bola mata ini, menggunakan kawat emas dengan ketebalan kurang dari setengah milimeter. Ada juga beberapa garis paralel di sekitar pupil membentuk bentuk diamond (wajik). Dua lubang juga terlihat di sisi bola mata ini untuk menahan dalam rongga mata.

studi antropologi Perdana pada sisa kerangka wanita yang memiliki bola mata buatan ini termasuk mengungkapkan bahwa dia adalah seorang wanita hibrida, yang meninggal 4800 tahun yang lalu antara usia 25 sampai 30.

Sejumlah manik-manik hias, sebuah kantong kulit, dan sebuah cermin perunggu juga ditemukan di makam wanita ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, arkeolog telah menemukan sejumlah artefak penting dan unik termasuk Pengaris 10 sentimeter dengan akurasi setengah milimeter di reruntuhan kota kuno. Mereka juga menemukan sebuah mangkuk dari tanah di Kota Burnt yang terdapat gambar, yang para ahli percaya, merupakan yang tertua di dunia, serta dadu tertua di dunia.