SIAPA yang tak menggunakan tambahan bumbu penyedap ketika tengah mengolah suatu masakan? Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan MSG kini telah umum digunakan oleh masyarakat Indonesia.
MSG sendiri merupakan gabungan dari sodium/natrium (garam), asam amino glutamat, dan air. Penegas cita rasa ini dibuat melalui proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofrementum yang menghasilkan asam glutamat. Kemudian dilakukan penambahan garam sehingga mengkristal.
Walaupun sudah menjadi hal wajar, namun penggunaan MSG kerap kali masih dipertanyakan dari segi keamanannya. Prof Dr Ir H Hardinsyah MS, ahli nutrisi dari Institut Pertanian Bogor dalam acara kunjungan ke pabrik Ajinomoto, di Mojokerto, Surabaya, baru-baru ini menjelaskan segi keamanan penggunaan MSG.
“Penelitian tahun 2008 menyebutkan MSG untuk mencerna protein lebih cepat. Di Amerika, tahun 1980, tidak ada bukti sampai informasi yang tersedia bahwa glutamat merusak kesehatan, MSG dalam bentuk apapun. Glutamat dalam bentuk apapun, tidak terbukti merusak kesehatan. JECFA (Joint Food and Agriculture Organization) mengatakan tidak ada bukti bahwa MSG merusak kesehatan, selagi dikonsumsi dengan cara yang seperti yang tersedia sekarang,” jelas Hardiansyah.
Kandungan glutamate sendiri yang ada di dalam MSG dijelaskan Hardiansyah, diproduksi juga di dalam tubuh. MSG sendiri apabila dikonsumsi dengan takaran yang cukup memiliki manfaat bagi tubuh.
“Fungsi glutamat sendiri untuk rasa umami (gurih) pada lidah manusia. Gula untuk energi, natrium-asin-untuk mineral. Mineral dibutuhkan untuk hidup sehari-hari,” kata Hardiansyah.
MSG sendiri merupakan gabungan dari sodium/natrium (garam), asam amino glutamat, dan air. Penegas cita rasa ini dibuat melalui proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofrementum yang menghasilkan asam glutamat. Kemudian dilakukan penambahan garam sehingga mengkristal.
Walaupun sudah menjadi hal wajar, namun penggunaan MSG kerap kali masih dipertanyakan dari segi keamanannya. Prof Dr Ir H Hardinsyah MS, ahli nutrisi dari Institut Pertanian Bogor dalam acara kunjungan ke pabrik Ajinomoto, di Mojokerto, Surabaya, baru-baru ini menjelaskan segi keamanan penggunaan MSG.
“Penelitian tahun 2008 menyebutkan MSG untuk mencerna protein lebih cepat. Di Amerika, tahun 1980, tidak ada bukti sampai informasi yang tersedia bahwa glutamat merusak kesehatan, MSG dalam bentuk apapun. Glutamat dalam bentuk apapun, tidak terbukti merusak kesehatan. JECFA (Joint Food and Agriculture Organization) mengatakan tidak ada bukti bahwa MSG merusak kesehatan, selagi dikonsumsi dengan cara yang seperti yang tersedia sekarang,” jelas Hardiansyah.
Kandungan glutamate sendiri yang ada di dalam MSG dijelaskan Hardiansyah, diproduksi juga di dalam tubuh. MSG sendiri apabila dikonsumsi dengan takaran yang cukup memiliki manfaat bagi tubuh.
“Fungsi glutamat sendiri untuk rasa umami (gurih) pada lidah manusia. Gula untuk energi, natrium-asin-untuk mineral. Mineral dibutuhkan untuk hidup sehari-hari,” kata Hardiansyah.
Hardinsyah yang juga menjabat sebagai ketua umum Pergizi Pangan Indonesia ini juga menjelaskan lebih terinci, manfaat apa saja yang diperoleh dari mengonsumi MSG.
“Natrium adalah zat gizi untuk mengatur elektrolit dalam tubuh. Kalau orang kelebihan natrium, jadi tekanan darah tinggi. Kalau orang kekurangan sodium, kerja otot jadi lemah. Kalau glutamat berperan sebagai gula yang bisa dipecah,” rincinya.
“Salah satu peran-MSG-sebagai antioksidan alami (glutathione) yang penting lagi berperan sebagai neuro, yang salah satunya dibutuhkan kalium membentuk keseimbangan. Sehingga kerja otak kita jadi baik dengan keberadaan glutamat,” tukasnya.
0 Comments