Anjing besar pengisap darah yang oleh sebagian orang dianggap sebagai anjing jadi-jadian itu kembali menggegerkan warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kepanikan terjadi setelah kambing milik Surateman, 65, warga Dusun Krajan, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, mati kehabisan darah. Sebanyak 12 ekor kambing dalam satu kandang darahnya habis diisap oleh hewan berjenis anjing yang hingga kini masih misterius itu.
Di tubuh kambing ditemukan dua luka tusukan taring yang cukup besar dan dalam. Sebagian besar ditemukan luka di kepala kambing dan tusukan taring terlihat di leher dan badan beberapa kambing lainnya. Tak ada percikan darah ditemukan di dalam kandang. “Kuat dugaan kami kalau anjing itu langsung mengisap habis darah kambing. Sebab saat ditemukan kambing dalam keadaan mati kehabisan darah,” beber Surateman, RabuSerangan hewan aneh itu baru diketahui Surateman, ketika memeriksa kandang kambingnya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah, Rabu (17/2) pukul 04.30 WIB. Saat membuka kunci gembok kandang, Surateman, melihat lima ekor kambing mati dengan luka tusukan di kepala. Sedangkan tujuh ekor lain, terlihat lemas tetapi masih bernyawa. “Saya kaget dan memeriksa satu persatu, ternyata semua kambing terkena tusukan yang sama,” ungkapnya.
Saat melihat sejumlah kambing mati dan lainnya kritis, Surateman pun shock. Selang beberapa jam, satu persatu tujuh kambing yang kritis itu pun ikut mati karena kehabisan darah. “Di dalam kandang saya temukan jejak kaki anjing sangat besar. Anjing itu masuk dengan menggali tanah di pinggir kandang. Tetapi saya tak yakin itu anjing biasa, sebab kalau anjing biasa, akan memakan daging kambing bukan mengisap darahnya saja,” ujarnya.
Serangan anjing itu diprediksi, pukul 02.00 WIB dini hari. Sebab sekitar pukul 00.00 WIB, saat dia mengecek ke kandang, kambingnya masih dalam keadaan sehat. Itu pula yang membuat Surateman akhirnya lega dan pulang ke rumah untuk tidur. “Sekitar pukul 02.00 WIB, saya memang mendengar lolongan anjing sangat keras. Dan datangnya dari arah sawah di dekat kandang kambing paman saya. Tetapi saya tak bisa keluar karena sedang sakit,” sela Yusuf, keponakan Surateman, yang mengaku mendengar kedatangan anjing pengisap darah itu.
Kini para peternak kambing di Sumbersekar, Dau, dilanda kecemasan. Sebab kejadian itu juga pernah terjadi sembilan bulan lalu. Di mana sembilan kambing milik Herman tetangga Surateman serta tujuh kambing milik Senan, mengalami nasib serupa. Selama 2009, sudah ada 42 kambing yang mati kehabisan darah. “Saya sekarang bingung harus bagaimana karena delapan kambing lainnya bukan milik saya, melainkan milik tetangga yang dititipkan untuk dipelihara,” keluh Surateman, yang mengalami kerugian sekitar Rp 8 juta.
Bangkai kambing yang mati itu akhirnya di kubur dalam tanah, sedangkan dua kambing yang sempat bertahan hidup hingga sore hari tak bisa disembelih karena warga takut gigitan anjing itu memiliki racun.
Istilah chupacabra seperti dilansir Wikipedia berasal dari bahasa Spanyol, ”chupar” berarti mengisap dan ”cabra” berarti kambing, karena sebagian besar ternak korban adalah kambing. Dalam bahasa inggris, artinya goat sucker. Pertama kali istilah chupacabra atau El Chupacabra (bahasa Spanyol) dipakai pada dua harian di Puerto Riko, tahun 1992. Keduanya melaporkan kasus kematian massal ternak.
Januari 2008, chupacabra dilaporkan juga terlihat di provinsi Capiz di Filipina. Beberapa penduduk lokal percaya bahwa chupacabra telah membunuh delapan ekor ayam.
Ada yang percaya bahwa chupacabra adalah hasil dari mutasi genetik yang diakibatkan oleh bocornya kandungan kimia dari laboratorium rahasia milik amerika di El Yunque sebuah gunung di bagian timur Puerto Rico. Lab tersebut diketahui mengalami beberapa kerusakan pada saat badai di tahun 1990-an, persis saat penampakan chupacabra mulai dilaporkan. Teori lain menyebutkan bahwa chupacabra adalah seekor kelelawar Vampir raksasa yang fosil-fosilnya telah ditemukan di Amerika Selatan.
Teori yang tidak masuk akal diantaranya menyebutkan bahwa chupacabra adalah makhluk peliharaan alien yang terlepas. Dan teori yang lain adalah chupacabra bukan makhluk nyata, melainkan sebuah produk dari tahayul dan imajinasi
Di tubuh kambing ditemukan dua luka tusukan taring yang cukup besar dan dalam. Sebagian besar ditemukan luka di kepala kambing dan tusukan taring terlihat di leher dan badan beberapa kambing lainnya. Tak ada percikan darah ditemukan di dalam kandang. “Kuat dugaan kami kalau anjing itu langsung mengisap habis darah kambing. Sebab saat ditemukan kambing dalam keadaan mati kehabisan darah,” beber Surateman, RabuSerangan hewan aneh itu baru diketahui Surateman, ketika memeriksa kandang kambingnya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah, Rabu (17/2) pukul 04.30 WIB. Saat membuka kunci gembok kandang, Surateman, melihat lima ekor kambing mati dengan luka tusukan di kepala. Sedangkan tujuh ekor lain, terlihat lemas tetapi masih bernyawa. “Saya kaget dan memeriksa satu persatu, ternyata semua kambing terkena tusukan yang sama,” ungkapnya.
Saat melihat sejumlah kambing mati dan lainnya kritis, Surateman pun shock. Selang beberapa jam, satu persatu tujuh kambing yang kritis itu pun ikut mati karena kehabisan darah. “Di dalam kandang saya temukan jejak kaki anjing sangat besar. Anjing itu masuk dengan menggali tanah di pinggir kandang. Tetapi saya tak yakin itu anjing biasa, sebab kalau anjing biasa, akan memakan daging kambing bukan mengisap darahnya saja,” ujarnya.
Serangan anjing itu diprediksi, pukul 02.00 WIB dini hari. Sebab sekitar pukul 00.00 WIB, saat dia mengecek ke kandang, kambingnya masih dalam keadaan sehat. Itu pula yang membuat Surateman akhirnya lega dan pulang ke rumah untuk tidur. “Sekitar pukul 02.00 WIB, saya memang mendengar lolongan anjing sangat keras. Dan datangnya dari arah sawah di dekat kandang kambing paman saya. Tetapi saya tak bisa keluar karena sedang sakit,” sela Yusuf, keponakan Surateman, yang mengaku mendengar kedatangan anjing pengisap darah itu.
Kini para peternak kambing di Sumbersekar, Dau, dilanda kecemasan. Sebab kejadian itu juga pernah terjadi sembilan bulan lalu. Di mana sembilan kambing milik Herman tetangga Surateman serta tujuh kambing milik Senan, mengalami nasib serupa. Selama 2009, sudah ada 42 kambing yang mati kehabisan darah. “Saya sekarang bingung harus bagaimana karena delapan kambing lainnya bukan milik saya, melainkan milik tetangga yang dititipkan untuk dipelihara,” keluh Surateman, yang mengalami kerugian sekitar Rp 8 juta.
Bangkai kambing yang mati itu akhirnya di kubur dalam tanah, sedangkan dua kambing yang sempat bertahan hidup hingga sore hari tak bisa disembelih karena warga takut gigitan anjing itu memiliki racun.
Istilah chupacabra seperti dilansir Wikipedia berasal dari bahasa Spanyol, ”chupar” berarti mengisap dan ”cabra” berarti kambing, karena sebagian besar ternak korban adalah kambing. Dalam bahasa inggris, artinya goat sucker. Pertama kali istilah chupacabra atau El Chupacabra (bahasa Spanyol) dipakai pada dua harian di Puerto Riko, tahun 1992. Keduanya melaporkan kasus kematian massal ternak.
Januari 2008, chupacabra dilaporkan juga terlihat di provinsi Capiz di Filipina. Beberapa penduduk lokal percaya bahwa chupacabra telah membunuh delapan ekor ayam.
Ada yang percaya bahwa chupacabra adalah hasil dari mutasi genetik yang diakibatkan oleh bocornya kandungan kimia dari laboratorium rahasia milik amerika di El Yunque sebuah gunung di bagian timur Puerto Rico. Lab tersebut diketahui mengalami beberapa kerusakan pada saat badai di tahun 1990-an, persis saat penampakan chupacabra mulai dilaporkan. Teori lain menyebutkan bahwa chupacabra adalah seekor kelelawar Vampir raksasa yang fosil-fosilnya telah ditemukan di Amerika Selatan.
Teori yang tidak masuk akal diantaranya menyebutkan bahwa chupacabra adalah makhluk peliharaan alien yang terlepas. Dan teori yang lain adalah chupacabra bukan makhluk nyata, melainkan sebuah produk dari tahayul dan imajinasi
0 Comments