Peringatan kepada lelaki yang menyukai makanan cepat saji berbahan ayam, terutama bagian paha dan sayap. Dokter Suyuti, direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, menjelaskan pengaruh bagian tubuh ayam tersebut terhadap perilaku konsumen. "Ada kecenderungan mereka akan lebih bersifat feminin,'' jelasnya.
Kecenderungan tersebut terjadi karena dua bagian tubuh ayam potong itu mengandung hormon kewanitaan (insulin X). Warga Amerika, Inggris, dan Australia sudah paham betul hal tersebut. Karena itu, banyak lelaki yang menolak mengonsumsi paha atau sayap ayam cepat saji.
Menurut Suyuti, hormon kewanitaan tersebut disuntikkan ke tubuh ayam melalui paha atau bagian sayap untuk memacu pertumbuhan. Karena itu, hormon tersebut banyak menumpuk di bagian tubuh itu.
Jika dikonsumsi, hormon tadi akan ikut masuk dan menumpuk di dalam tubuh manusia. Lama-kelamaan, kelebihan hormon kewanitaan di dalam tubuh itu mengakibatkan si cowok berubah karakter menjadi feminin seperti wanita alias banci.
Kasus seperti itu semakin jelas terlihat di kota-kota besar, seperti Jakarta. Banyak pria berperangai seperti wanita atau pria ganteng, tetapi memiliki kecenderungan mencintai sesama jenis alias gay.
Konon, mereka berasal dari keluarga berada yang sejak kecil sering diajak makan di restoran-restoran siap saji, khususnya yang menawarkan daging ayam potong dalam aneka olahan dan rasa. Tentu itu menjadi sebuah pelajaran untuk para orang tua.
"Sebenarnya, daging ayam potong tersebut bisa saja dikonsumsi, namun porsinya harus pas dan tidak terlalu sering," jelas Suyuti kepada Radar Sampit (Grup Jawa Pos) kemarin (10/1). Informasi lain menyebutkan, negara-negara maju yang banyak memproduksi ayam potong hasil suntikan tersebut cenderung mengekspor bagian paha dan sayap ke negara-negara berkembang, seperti Indonesia.
Kecenderungan tersebut terjadi karena dua bagian tubuh ayam potong itu mengandung hormon kewanitaan (insulin X). Warga Amerika, Inggris, dan Australia sudah paham betul hal tersebut. Karena itu, banyak lelaki yang menolak mengonsumsi paha atau sayap ayam cepat saji.
Menurut Suyuti, hormon kewanitaan tersebut disuntikkan ke tubuh ayam melalui paha atau bagian sayap untuk memacu pertumbuhan. Karena itu, hormon tersebut banyak menumpuk di bagian tubuh itu.
Jika dikonsumsi, hormon tadi akan ikut masuk dan menumpuk di dalam tubuh manusia. Lama-kelamaan, kelebihan hormon kewanitaan di dalam tubuh itu mengakibatkan si cowok berubah karakter menjadi feminin seperti wanita alias banci.
Kasus seperti itu semakin jelas terlihat di kota-kota besar, seperti Jakarta. Banyak pria berperangai seperti wanita atau pria ganteng, tetapi memiliki kecenderungan mencintai sesama jenis alias gay.
Konon, mereka berasal dari keluarga berada yang sejak kecil sering diajak makan di restoran-restoran siap saji, khususnya yang menawarkan daging ayam potong dalam aneka olahan dan rasa. Tentu itu menjadi sebuah pelajaran untuk para orang tua.
"Sebenarnya, daging ayam potong tersebut bisa saja dikonsumsi, namun porsinya harus pas dan tidak terlalu sering," jelas Suyuti kepada Radar Sampit (Grup Jawa Pos) kemarin (10/1). Informasi lain menyebutkan, negara-negara maju yang banyak memproduksi ayam potong hasil suntikan tersebut cenderung mengekspor bagian paha dan sayap ke negara-negara berkembang, seperti Indonesia.
0 Comments